- Back to Home »
- Ringkasan Negeri 5 Menara
Posted by : One
Rabu, 28 Desember 2011
Ringkasan Negeri 5 Menara
Nah, pasti sobat sobat udah pada tahu
salah satu novel best seller yang ada di Indonesia, ayo coba tebak???
Apa hayo, nah ini aku kenalin sama ini novel, nvel ini bercerita
tentang kehidupan di pondok pesantren, ada yang tahu>>>>>????
Precisely!!! Judulnya adalah Negeri 5
Menara!!!, bagi yang udah membacanya, atau mungkin belum punya
kesempatan untuk membacanya, ya ini deh aku postingin cerita
singkatnya Negeri 5 Menara,, ya meskipun gak bakalan memuskan kalin
mungkin yang hobinya membaca atau benar benar ngerti cerita
seutuhnya, tapi seenggak enggaknya kalian para sobat tahu lah tentang
cerita mendasarnya, jujur ceritanya menyentuh banget, bisa mbuat kita
termotivasi, mau tahu certanya, nah udah cukup basa basinya... nih
langsung saja saya postingin ringkasannya,, tapi kayaknya Cuma yng
cerita dasar dasarnya,,ceritanya pelaku utama serba tahu,berdasarkan
tulisan yang ada di novel,, dituliskan “sebuah novel yang
terinspirasi kisah nyata”......,pelaku utamanya Alif....siapa itu
Alif, yuk mari dibaca,,, selamat membaca....
( Kalau dibilang Ringkasan kayaknya bukan, kalau dibilang Resensi malah tambah bukan,,, cuman saya ambil yang setidaknya mendasari,, lha trus namanya apa??/ y sudah saya namain ringkasan,, coz paling mendekati)
Judul : Negeri 5 Menara
Karya : A. Fuadi
Halaman : sekitar 416 hal
Penerbit : Gramedia
Langsung saja yuk,
Nah ini adalah salh satu komentar
mengenai novel Negeri 5 Menara,
“Kisah inspiratif dengan selipan
humor khas pondok. Jarang ada novel yang bercerita tentang apa yang
terjadi di balik sebuah pondok yangg penuh teka-teki. Buku ini sarat
dengan vitamin bagi jiwa kita.” Andy F. Noya (Host acara Kick
Andy)
Nah, itu adalah salah satu komentar
dari sebegitu banyak komentar mengenai novel ini.
Bermula dari suatu kisah, seorang anak
yang bernama Alif yang tinggal di sebuah desa dekat danau Maninjau,
Bukittinggi, Sumatera Barat. Nah, dia baru saja lulus madarasah
tsanawiyh setingkat smp.
Prestasinya juga cukup membanggakan
yaitu masuk 10 besar peraih NEM se-kabupaten Agam. Nah, Alif semula
memiliki rencana bersama teman dekatnya, Randai, yaitu melanjutkan
studi ke jenjang SMA terbaik di Kota. Akan tetapi, rncana itu tinggal
rencana, karena, ibu Alif kurang setuju untuk menyekolahkan Alif ke
jenjang SMA dengan berbagai alasan, Ibu Alif yang berlatar pendidikan
agama yang kuat menginginkan agar Alif melanjutkan studi ke sekolah
agama, agar Alif benar benar fokus di dunia agama. Akan tetapi Alif
menolak rencana tersebut, Alif yang semula berharap agar Ayahnya ikut
mendukungya masuk ke SMA, namun ternyata ayahnya lebih mendukung
ibunya. Akhirnya Alifpun berdiam diri di kamar, mogok bicara selama
kuarang lebih tiga hari. Nah, selama pemogokan itu, dia berkirim
surat dengan Pak Etek Gindo, yang sedang belajar di Mesir, beliau
menyarankan agar Alif melanjutkan studinya ke Pondok Madani, banyak
kenalan beliau yang fasih bahasa Arab dan bahasa Inggris berasal dari
sana.
Akhirnya usul tersebut diterima Alif,
dan Alif pun mengutarakan niatnya untuk melanjutkan studi di Pondok
Madani, Jawa timur ke ibunya. Ibu dan ayahnya cukup terkejut
mendengar keputusannya, dan akhirnya ayah Alif mengantarkannya ke
Jawa timur menaiki bus kurang lebih tiga hari.
Sesampainya, disana mereka menuju ke
Pondok Madani, diantar salah satu murid pondok tersebut yang berjaga
di terminal. Sesampainya di Pondok Madani, Alif dan ayahnya melakukan
tur singkat mengelilingi pondok. Ternyata untuk diterima menjadi
murid Pondok Madani harus menjalani serangkaian tes ujian tertulis
dan lisan. Dengan berbekal persiapan dua hari akhirnya Alif berhasil
melalui tes dan diterima diantara ribuan pelamar. Acara pembukaan
penerimaan siswa baru pun dibuka oleh Kiai Rais, pimpinan Pondok
Madani. Alif memiliki teman dekat yaitu, Said asal Surabaya, Atang
asal Bandung, Baso asal Sulawesi, Raja dari Medan, Dulmajid asal
Madura. Nah kelima temannya tersebut sering berkumpul di kaki menara
masjid maka dari itu kawan kawannya yang lain menjuluki kelompok ini
Sahibul Menara, penjaga menara. Dan tiap tiap anak punya kata sandi
masing-masing, atau semacam sebutan, Said menara 1, lalu Raja menara
2, Alif menara 3, Atang menara 4, Dulmajid menara 5, dan Baso menara
6. Di hari pertama masuk, mereka terlambat 5 menit ke masjid dan
ketahuaan petugas keamanan yang dijuluki Tyson, sebagai hukumannya
merekan menjadi jasus, mata-mata, mereka masing masing selama 24 jam
harus mencari 2 orang yang melakukan pelanggaran yang dilakukan oleh
anak-anak seluruh pesantren, dicatat nama dan kelasnya, untunglah
semua siswa di pondok diwjibkan memakai tanda pengenal dan wajib
dikenakan setiap hari. Tak lama berselang, teman kampungnya Alif,
Randai mengirim surat perihal dirinya telah diterima di salah satu
SMA favorit di kota, mengetahui hal tersebut, terbesit rasa iri Alif
terhadap Randai yang dapat melanjutkan studi ke SMA. Terbesit pula
rasa ragu-ragu apakah keputusannya masuk ke PM( Pondik Madani) itu
tepat?..
Hari yang paling dinantinantikan oleh
murid-murid PM adalah hari Jum’at, hari libur, sementara hari sabtu
sampai kamis masuk ke kelas. Dengan adanya peraturan wajib melakukan
percakapan sehari hari menggunakan 2 bahasa, bahasa Inggris dan
Bahasa Arab, ditambah setiap tiga kali seminggu wajib pidato bahasa
Inggris dan bahasa Arab, maka dlam waktu relatif singkat, keenam anak
itu mulai merasakan perkembangan cukup pesat dalam berbahasa,
terutama Baso dan Raja, yang selalu mendominasai hampir semua mata
pelajaran. Dengan segala rutinitas yang melelaahkan, canda dan tawa
ala pondokan antara Sahibul menara, tak terasa ujian telah datang,
ujian pertama kali bagi mereka, dan dengan segala perjuanngan Alif
dan teman-temannya berhasil melalui ujian tersebut dengan hasil yang
cukup memuaskan. Setelah itu, mereka akan mendapat libur selama 2
minggu, mengingat ongkos perjalanan dan waktu tempuh yang cukup jauh
diantara para sahibul menara, alif dan baso tidak kembali ke pulang
kampung. Namun mereka diajak berlibur oleh Atang ke Bandung dan jalan
jalan mengelilingi Bandung, setelah itu atas permintaan mendesak Said
agar mereka bertiga mampir ke Surabaya, maka tiga hari sebelum usai
mereka pun pergi ke ke Surabaya dan berjalan-jalan ke pasar Ampel.
Akhirnya mereka kembali ke PM, dan
kelas mereka terpilih sebagai bulis lail, pasukan ronda malam. Alif
dan Dulmajid mendapatkan pengalam yang cukup menarik, mereka berhasil
menahan pencuri yang hendak kabur, atsa keberhasilan mereka,
merekapun bebas dari hukuman dari petugas keamanan, diamana Tyson
sebelumnya mendapati mereka berdua tertidur saat menjalankan tugas.
Peristiwa penangkapan pencuri dan keberhasilan mereka berdua menjadi
buah bibir selama beberapa saat di PM.
Tak lama berselang ada berita yang
cukup menghebohkan yakni kedatangan keluarga ustad khalid dan yang
membuat heboh anak putri ustad Khalid yang bernama Sarah, mengingat
PM, adalah Pondok khusus santriwan, maka hal tersebut cuku
menghebohkan. Setelah berkali kali gagal, Alif pun mendapat
kesempatan berkenalan dengan Sarah, setelah berhasil mewawancarai
ustad Khalid dengan baik, dia mendapat tugas untuk memfoto keluarga
ustad Khalid sekeluarga, mengingat Sarah sebentar lagi akan dikirim
ke Pondok Pesantren khusus perempuan di Yogya. Setelah berhasil
memfoto, dan dapat kesempata foto bareng, hati Alif pun
berbunga-bunga. Dengan segala ksiah kisah yang menarik dan unik
kehidupan sehai-hsri anak-anak PM, novel Negeri 5 Menara pun antas
mendapat National Best Seller.
Kembali ke cerita, langsung saya menuju
akhir-akhir ceritanya yaitu persiapan Alif dkk yang saat ini telah
kelas 6 mempersiapakan acara pagelaran multi seni yang terhebat yang
bisa mereka produksi kepada almamater tercinta. Pagelaran yang akan
mereka usung adalah The Great Adventure of Ibnu Batutah. Dengan
segala hambatan dan persiapan yang membutuhkan lama, kerja keras
mereka terbayar lunas, dengan sukses menampilkan acara yang memukau,
dan mendapat pujian dari kiai Rais. Setelah itu, ujian kelulusan pun
menanti, akan tetapi masalah pun datang, Baso memutuskan untuk
kembali ke kampung, karena neneknya sakit, dia pun mendapat tawaran
menjadi guru bahasa Arab dasar di sebuah sekolah yang baru dibangun
dan dapat belajar menjadi hafiz ke Tuanku haji Mukhlas Lamaming.
Akhirnya, Baso pun meninggalkan PM, sebelum dia sempat mengikuti
ujian kelulusan. Dengan adanya kejadian tersebut mebuat hati Alif
kembali gundah, dia juga sempat berpikir untuk mengikuti ujian
persamaan, sehingga dapat ikut ujian masuk ke perguruaan tinggi. Dia
pun berkirim surat ke ibundanya di Maninjau, tak alama berselang
ayahnya datang dan menjeaskan bahwa dirinya telah didaftarkan
mengikuti ujian persamaan 8 bulan kemudian, hal tersebut, membuat
Alif haris menunggu waktu yang lama untuk masuk ke perguruaan tinggi,
Akhirnya, niatnya untuk keluar PM sebelum ujian pun kandas, dia
menuruti nasehat orang tuanya. Dia pun mulai bersemangat lagi dengan
jurus Man Jadda Wajada,” Siapa yang bersungguh-sungguh, akan
Berhasil!!!!
Tak lama berselang dirinya pun sukses
bersama-saa temannya lulus ujian, Dengannkeikhlasan dalam menyerap
ilmu, dengan segala morivasi dan segala macam petuah-petuah yang
membuat kita bersemangat dla menuntut ilmu, maka amat sangat pas ...
bagi kalangan muda-mui untuk membaca novel ini,, banyak segala hal
yang sebelumnya tak terbayangkan oleh kita,,, terdapat dalam novel
ini.
Semoga kalian semua sobat sonat yang
membaca ini, bagi yang belum pernah memabaca novel ini, bisa tahu
sekilas lah novel ini,,,, maaaf ya kurang lebihnya, kayaknya banyak
kurangnya... nah bagi yang udah perbah baca novelnya...... kalau ada
yang perlu diedit ngomong yak,,, kalu kurang banayk,, ya maaf
deh,,, namanya juga ringkasan,, sya post yang sekiranya dapat
mewakili isi ceritanya.... mumpung liburan saya isi yan salah satunya
ngepost ringkasan ini... semoga bermanfaat!!!